Garasinga: Ciporang Mandalajaya Parakan Maleber Kutaraja Pagundan Pasayangan Tambakbaya Kuningan
Perkirakan abad ke-8 tahun 1481 M, keadipatian Kuningan dipimpin oleh Pangeran Dipati Ewangga. Beliau adalah dalam cianjur yang sengaja datang ke Kuningan ingin menemui Syeh Syarif Hidayatullah untuk masuk islam. Sejak saat itu beliau tinggal di Kuningan, karena beliau adalah cucunya perabu siliwangi yang masih ada hubungan famili dengan syeh syarif hidayatullah, ketika itu oleh sunan gunung jati beliau di beri gelar Pangeran Dipati Ewangga yang ditugaskan untuk memangku jabatan keadipatian kuningan sebelum Pangeran Kuningan dan Pangeran Aria Kemuning dewasa.
Pada saat itu Pangeran Dipati Ewangga menugaskan Pangeran Sampana (nama ketika di Mataram) Dalam Mancagati ( nama ketika ngalalana)Dalam Jaya Lalana( nama ketika di gunung jawa)Kusumah Ningrat (nama ketika ditugaskan untuk menentukan tapal batas desa ciporang yang akan di beri batas dengan kali citarum), namun Ratu (Raja Tunggal) Banten tidak menyetujui karena asal mula nama Desa Ciporang adalah Garasinga* yang secara geografis lokasinya terletak di sebelah timur utara Gedong Maneuh.
Pangeran Sampana mempunyai anak yang bernama :
Pada saat itu Pangeran Dipati Ewangga menugaskan Pangeran Sampana (nama ketika di Mataram) Dalam Mancagati ( nama ketika ngalalana)Dalam Jaya Lalana( nama ketika di gunung jawa)Kusumah Ningrat (nama ketika ditugaskan untuk menentukan tapal batas desa ciporang yang akan di beri batas dengan kali citarum), namun Ratu (Raja Tunggal) Banten tidak menyetujui karena asal mula nama Desa Ciporang adalah Garasinga* yang secara geografis lokasinya terletak di sebelah timur utara Gedong Maneuh.
Pangeran Sampana mempunyai anak yang bernama :
1. Kyai Kamaluddin Gunung Simpai bin P. Sempana Pagundan
2. Kyai Jalaludin Dukuh Gede (Suryalaga) bin P. Sempana,Mandalajaya
3. Nyai Minta (Angga) binti P. Sempana, Pasayangan
4. Nyai Marsih binti P. Sempana, Parakan
1. Kyai Gunung Simpai, Pagundan
mempunyai turunan:
--1. Kyai Nalajaya bin K. G. Simpai bin P. Sempana
Punya keturunan:
mempunyai turunan:
--1. Kyai Nalajaya bin K. G. Simpai bin P. Sempana
Punya keturunan:
o Kyai Raksajaya bin Nalajaya-Kutaraja
o Nyi Katijah binti Nalajaya –Pataregan,Ciporang
o Ki Tege/Teke bin Nalajaya –Heuleut Kaler,Ciporang
o Ki Kadi bin Nalajaya–Dayeuh,Ciporang
o Ki Qosim bin Nalajaya, Paleben, Tambakbaya
--2. Jamaludin (Naib) bin K. G. Simpai bin P. Sempana
Punya keturunan:
o Abdul Kamal bin Jamaludin
o Abdul Kafi bin Jamaludin
o Ki Kaul Muridin bin Jamaludin
o Kyai Mubin bin Jamaludin
o Ngabihi Raksa Jaya bin Jamaludin
o Nyi Jumanti binti Jamaludin punya anak abu syu'eb
o Kyai Tabro bin Jamaludin
o Ki Raksabaya bin Jamaludin
Punya keturunan:
o -
--4. Wangsa Tarya bin K. G. Simpai bin P. Sempana,
Punya keturunan:
o Ki Khotib Imam bin Wangsa Tarya
o Ki Tarya bin Wangsa Tarya
--5. Asta Kerti bin K. G. Simpai bin P. Sempana, Heuleut Kidul,Ciporang
--6. Raksa Parana (Sakti) bin K. G. Simpai bin P. Sempana, Cihieum ,Ciporang
Punya keturunanb
o Cakra Parana bin Raksa Parana
Ket:
Dalam penelusuran sejarah. Mungkin postingan ini berubah-ubah sesuai penemuan naskah/prasasti/peninggalan sejarah yang paling valid dan paling lengkap. Hubungi Profil Admin Garasinga
Dalam penelusuran sejarah. Mungkin postingan ini berubah-ubah sesuai penemuan naskah/prasasti/peninggalan sejarah yang paling valid dan paling lengkap. Hubungi Profil Admin Garasinga
________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar